Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SYIRIK DOSA TERBESAR

 

 

azahri.com ~ Syirik, yaitu menyekutukan/menduakan Allah Swt, percaya bahwa masih ada yang bisa memberi manfaat dan madharat selain Allah Swt, menyamakan selain Allah Swt dengan Allah Swt dalam hal-hal yang merupakan otoritas  Allah Swt, seperti berdoa kepada selain Allah Swt disamping berdo'a kepada Allah Swt. Memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagiannya kepada selain-Nya.

Dengan kata lain, kalau kita masih percaya ada yang berkompeten selain Allah Swt dalam 3 (tiga) hal, yaitu ada rabb (pencipta dan pemelihara) selain Allah Swt, ada yang maha memiliki/menguasai selain Allah Swt, ada yang berhak disembah/ditaati selain Allah Swt serta ada yang memiliki sifat dan asma yang sempurna selain Allah Swt. berarti menyekutukan Allah Swt atau berbuat syirik, orangnya disebut musyrik.

Banyak praktek keasyirikan dalam kehidupan masyarakat yang tanpa disadari atau karena ada motif ekonomi tetap dilestarikan bahkan dikembangkan menjadi destinasi wisata atau  tujuan lain.

Untuk memberi gambaran umum dan singkat tentang kesyirikan, para pakar membagi syirik menjadi  2 (dua), yakni syirik besar dan syirik kecil dengan penjabaran dan contoh sebagai berikut.  

Syirik besar adalah syirik yang berkaitan dengan keyakinan bahwa ada pencipta, pemelihara alam semesta,  dapat memberi manfaat dan madharat serta berhak disembah selain Allah Swt.

Syirik besar teriplementasi dalam bentuk ibadah yang  ditujukan kepada selain  Allah Swt., memberikan ketaatan mutlak kepada selain Allah Swt, mencintai makhluk melebihi cinta kepada Allah Swt dan berdoa kepada selain Allah Swt.  Firman Allah Swt swt.: QS Yunus (10):18.

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ الله مَالا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ لله قُلْ أَتُنَبِّئُونَ الله  بِمَا لا يَعْلَمُ فِي السَّمَوَاتِ وَلا فِي الأرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

Dan mereka menyembah selain daripada Allah Swt apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa`atan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa`at kepada kami di sisi Allah Swt". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah Swt apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?" Maha Suci Allah Swt dan Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan (itu).

Kebiasaan sebagian masyarakat yang dapat dimaksukkan perbuatan syirik besar, antara lain:

1.  Percaya ada makhluk imajiner (khayalan) bernama  Nyi Rorokidul, penjaga Laut Selatan. Siapa yang berinteraksi dengan laut Selatan dan ingin selamat harus mengadakan ritual tertentu kepadanya. Atau bila Nyi Rorokidul punya hajat harus memberikan sesajen (upeti) dsb.

2.   Melakukan upaya mencari syarat kalau buka usaha,  mau mantu/pernikahan masih menghitung hari keberuntungan dan hari sial atau nogo dino, masih percaya hari buruk dan hari baik.. Memulai membangun bangunan besar atau jembatan dengan menanam kepala kerbau dan sejenisnya.

Percaya bahwa ada sesuatu (Nyi Rorokidul) yang dapat memberi manfaat-madharat selain Allah Swt swt., bisa memberi keselamatan/keberuntungan dan kecelakaan/kerugian selain Allah Swt adalah syirik.

Minta syarat maksudnya datang ke tempat keramat/kuburan atau datang ke paranormal untuk minta diramal akan nasib usahanya di masa depan. Kalau minta doa kepada kiai atau berdoa bersama kiai agar usaha diberi kelancaran dan berkah itu  amalan sunah, bukan syirik.

 Kalau dari sekian hari, sekian bulan  ada yang lebih  utama, memang benar. Hari Jumat disebut Sayidul Ayam, ada syahru Ramadhon, Lalilatu Qodar, namun kalau  hari buruk, bulan buruk  itu tidak ada. Kalau orang Jawa ada bulan Selo, orang Madura bulan Takepek, mereka tidak berani melaksanakan hajatan, nanti sial, apes dsb, ini yang tidak  benar. Adapun menanam kepada kerbau dengan keyakinan agar pembangunan berjaan lancar dan sukses, ini syirik.     

 Adapun syirik kecil adalah syirik dalam bentuk perbuatan atau ucapan, bukan dalam keyakinan, seperti memastikan suatu pekerjaan tanpa bergantung pada kehendak Allah Swt: QS At-Takwir (81):29. Atau berupa syirik khafi (tersembunyi): syirik dalam hal keiginan dan niat, seperti ripunya (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang): (QS Al-Kahfi (18):110).

             Dosa syirik adalah dosa yang paling besar, dibanding dosa-dosa besar lainya. Bagaimana tidak ? Allah Swt. yang menganugerahkan kita kehidupan, kesehatan, rezeki dan kenikmatan lainya yang tidak mungkin kita hitung, namun kepada selain Allah Swt . kita berterimakasih dan berbakti.

Bukankah ini suatu pembangkangan dan pengingkaran yang luar biasa. Coba kita bayangkan! Seandainya anak kita yang kita pelihara, kita didik sampai tumbuh dewasa dan mandiri lalu setelah sukses berterimakasih dan berbakti bukan kepada kita, tapi kepada tetangga, apakah kita tidak marah dan sakit hati?

Maka wajar jika dosa selain syirik diampuni oleh Allah Swt, sementara dosa syirik tidak. Firman Allah Swt dalam An Nisa: 48:

إِنَّ الله لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِالله فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا.

Sesungguhnya Allah Swt tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah Swt, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

            Para ulama berpendapat bahwa dosa selain syirik bisa diampuni oleh Allah Swt swt meskipun pelakunya belum sempat bertaubat. Boleh jadi karena pelakunya melakukan amalan yang bisa menggugurkan dosa, seperti shalat berjamaah di masjid, puasa, zakat, haji dsb. Misalnya tentang puasa  Nabi bersabda:

عن أبي هريرَة رضي الله تعالى عنه قا ل : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من صام رمضان إيماناً واحتساباً غُفِرله ما تقدَّم من ذنبهِ- رواه البخاري

Dari Abi Hurairah ra.ia berkata, Nabi saw bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap ridha Allah Swt (ikhlas) diampuni dosa-dosa yang telah lalu. (HR Bukhari). Dan boleh jadi pelakunya diampuni semata-mata atas kehendak Allah Swt swt.

            Namun untuk dosa syirik Allah Swt tidak akan mengampuni jika dia mati dalam kesyirikan. Disamping berdasarkan an Nisa’: 48 di atas juga berpegang pada  ayat lain

مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ

” Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu. 

         Bagaimana jika pelaku syirik sebelum meninggal dia sudah bertobat ? Menurut pendapat pertama, jika dia telah bertobat dengan taubat yang benar: memutus perbuatan syiriknya, menyesali perbuatan syirik yang telah dilakukan dan tidak akan mengulangi lagi untuk selamanya, maka dosa syiriknya dapat diampuni.

Pendapat kedua, jika dia telah Muslim dan melakukan kesyirikan meskipun tobat tidak diampuni, namun jika dia kafir lalu masuk Islam, maka semua dosa diampuni, termasuk syirik.

Pendapat kedua ini pendapat yang lemah karena Allah Sw. mengampuni segala dosa termasuk syirik jika ia bertobat, sebagaimana firman-Nya dalam Az Zumar ayat 53:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

 

Posting Komentar untuk " SYIRIK DOSA TERBESAR"