Makna Puasa
azahri.com ~ Puasa dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan: 1 v menghindari makan, minum, dan
sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan); 2 n Isl
salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum,
dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.
Kata puasa sepadan dengan kata bahasa Arab الصوم
atau الصيام dari asal kata صَامَ
– يَصُوْمُ. Para ahli bahasa menjelaskan
bahwa perbedaan kata الصوم dan الصيام adalah
perihal umum dan khusus. الصوم lebih umum daripada الصيام
. Jika الصيام
hanya digunakan untuk
arti berpuasa menahan diri dari makan-minum dan hubungan badan, الصوم
digunakan untuk semua
yang dimaksud dalam arti menahan diri.
Terlepas dari perbedaan
الصوم
atau الصيام puasa
Ramadan dan puasa sunat bisa disebut الصيام atau الصوم. Maka
dalam kitab fikih sering kita jumpai definisi pusa dengan:
الصوم في اللغة هو الإمساك
، والصمت ، والركود. …وأما الصوم في الشرع ، فهو إِمساكٌ عن المفَطِّرات ، وهي : الأكل
والشرب والجماع والاستعاط والاستقاء ، بنيَّةِ التقرُّبِ إلى الله سبحانه من فجر
اليوم إلى مغربه
Puasa menurut bahasa adalah menahan, diam, tidak bergerak. Adapun puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, yaitu makan, minum dan berkumpul.... dengan niat mendekatkan diri kepada Allah swt dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Dalam
buku al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadzil Quranil Karim karya Muhammad Fuad Abdul
Baqi (1882-1968 M), bahwa kata الصوم tersebut satu
kali dalam Al-Qur’an, yaitu pada Surat Maryam: 26, sedangkan kata الصيام diulang sebanyak
delapan kali. Pendapat lain diulang 9 kaki dan ada yang mengatakan 13 kali.
Dari pendekatan linguistik, puasa pesannya bukan hanya
menahan makan, minum dan berkumpul, namun puasa seyogyanya menahan nafsu-nafsu jahat lainya, termasuk
menahan ego kita masing-masing. Jadi hakekat puasa adalah pengendalian
diri. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah:
عن أبي هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم - « قَالَ اللهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ
آدَمَ لَهُ إِلاَالصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ .
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ
وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى
امْرُؤٌ صَائِمٌ . وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ
أَطْيَبُ عِنْدَ الله ِمنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ
يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
» . رواه البخاري ومسلم والنَّسائي وابن ماجة وأحمد). سبل السلام - ج 3 / ص 319)
Abu Hurairah r.a, berkata, "Rasulullah
bersabda, 'Allah berfirman, "Setiap amal anak Adam itu untuknya sendiri
selain puasa, sesungguhnya puasa itu untuk Ku, dan Aku yang membalasnya. Puasa
itu perisai. Apabila ada seseorang di antaramu berpuasa pada suatu hari,
maka janganlah berkata kotor dan jangan berteriak-teriak. Jika ada seseorang
yang mencaci makinya atau memeranginya (mengajaknya bertengkar), maka hendaklah
ia mengatakan, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa. Demi Zat yang jiwa Muhammad
berada dalam genggaman-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah
adalah lebih harum daripada bau kasturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua
kegembiraan yang dirasakannya. Yaitu, apabila berbuka, ia bergembira; dan
apabila ia bertemu dengan Tuhannya, ia bergembira karena puasanya itu."
وعنه قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ
بِهِ وَالْجَهْلَ ، فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
} رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَأَبُو دَاوُد ، وَاللَّفْظُ لَهُ
Abu Hurairah
r.a. berkata, "Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa yang tidak meninggalkan
kata-kata dusta dan perbuatan buruk dan bodoh , maka Allah tidak memerlukan ia
meninggalkan makan dan minunmya.'"
Jika kita puasa sebatas menahan makan dan minum serta
berkumpul, maka puasa kita baru dalam tatanan formal, belum menyentuh hal
subtansial; maka tujuan puasa tidak akan tercapai.
وليس الصيام مجرد إمساك عن
الاكل والشرب، وإنما هو إمساك عن الاكل، والشرب، وسائر ما نهى الله عنه .عن أبي هريرة: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " ليس الصيام من
الاكل والشرب، إنما الصيام من اللغو، والرفث، فإن سابك أحد، أو جهل عليك، فقل إني
صائم، إني صائم ".رواه ابن خزيمة، وابن حبان، والحاكم، وقال: صحيح على شرط مسلم. وعنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: رُبَّ
صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاالْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ
مِنْ قِيَامِهِ إِلاالسَّهَرُ. رواه النسائي، وابن ماجه والحاكم، وقال: صحيح على
شرط البخاري )فقه
السنة - (ج 1 / ص 458(
Puasa itu tidak hanya sekedar
menahan diri dari makan dan minum, tapi menahan diri dari makan dan minum serta
semua yang dilarang oleh Allah. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah
bersabda: Puasa itu tidak sekedar menahan makan dan minum, tapi juga menahan
dari perbuatan sia-sia, kotor. Apabila seseorang mencaci maki kamu atau
bertindak bodoh atasmu, maka katakan aku berpuasa, aku berpuasa. Dalam Hadits
lain Nabi bersabda: Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar
dan betaapa banyak orang yang shalat malam hanya mendapatkan berjaga saja.
Demikian makna puasa dari tinjuan bahasa maupun istilah yang mudah kita dapati dalam pembahasan bab puasa oleh para ahli. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Makna Puasa"