Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGGAPAI LAILATUL QODAR



            
             azahri.comSalah satu keistimewaan bulan Ramdhan adalah  anugrah Allah berupa Lailatul Qadar, suatu malam yang disebut dalam Al Qur’an lebih baik daripada seribu bulan. Apa dan bagaimana malam qadar itu ? Apakah terjadi sekali saja, yakni malam ketika turunya Al Qur’an 15 abad yang lalu atau terjadi setiap Ramadhan? Apakah setiap orang Islam pasti menggapainya?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, baiklah kita simak Al Qur’an Surat Al Qadar sebagai berikut:

إنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5) 

Ssungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Jadi Malam Qadar itu suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.. Maksudnya beribadah di malam itu kebaikanya/pahalanya lebih besar daripa beribadah selama seribu bulan (kurang lebih 83 tahun).

Para Malaikat, termasuk Jibril datang/turun menjumpai hamba Allah swt yang memang mempersiapkan diri untuk menyambut kedatanganya. Atas izin Allah para Malaikat membawa urusan atau penetapan  tentang nasib kehidupan manusia di masa depan, baik masa depan di dunia maupun di akhirat.

      Dengan demikian,  wajar apabila kita menyambut kedatanganya, datangnya penetapan/penghargaan  (kenaikan pangkat, jabatan riski, keberkahan dsb.) dari Allah swt dengan penuh perhatian. Hal ini sejalan dengan perintah Rasulullah kepada umat Islam untuk berupaya menyambutnya, khusunya pada malam sepuluh terakhir di bulan Ramdhan, Rasulullayh bersabda:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى » صحيح البخارى - (7 / 375)

Dari Ibnu Abbas ra. Bahwa Nabi saw. bersabda: Carilah/raihlah  malam Qadar pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, pada malam dua puluh satu, malam dua puluh tiga atau pada malam kedua puluh lima.( H.R. Bukhori)

    Hadist tersebut di atas mengisyaratkan bahwa Malam Qadar akan datang tiap tahun di bulan Ramadhan dan hanya orang-orang yang mempersiapkan diri sajalah yang akan menjumpainya dan menggapainya, tidak semua orang yang berjaga pada malam itu. Apa artinya berjaga hanya untuk main kartu atau sekedar mengobrol dsb, tentu tidak akan mendapatkan kemuliaanya.

         Menyambutnya tentu saja dengan giat beribadah di malam itu, terutama i’tikaf, yaitu menetap dan berdiam diri di Masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah sambil berdzikir, berdo’a, membaca Al Qur’an dll.

     Bagi orang yang mendapat kemuliaan malam Qadar ia merasa salam/sejahtera, damai, bahagia sehingga terbit fajar. Fajar mengisyaratkan pertanda hari esok yang lebih cerah, lebih menjanjikan, hari esok di dunia maupun hari esok di akhirat.

Bulan Ramadhan, khususnya malam Qodar adalah malam bertabur berkah dan keutamaan dari Allah swt, maka teramat sayang apabila kita biarkan berlalu begitu saja. Marilah kita curahkan isi hati kita dalam bermunajat kepada-Nya, karena do’a kita pasti dikabulkan oleh-Nya. Sabda Nabi saw:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ... سنن الترمذى - (13 / 155)

Dari Abi Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: Tiga golongan yang tidak ditolak permohonanya: Orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan orang yang teraniaya.(H. R. Tirmidzi).

   Manakala kita telah bersungguh-sungguh berupaya menggapai Lailatul Qodar, maka Allah tidak akan menyalahi janji- Nya, insya Allah akan menganugerahkannya dan bahkan kita akan di tempatkan di Surga melalui pintu khusus (VIP). Sabda Nabi saw:

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ » صحيح البخارى - (7 / 174)

Sahl r.a. mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat pintu yang disebut Rayyan, yang besok pada hari kiamat akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Tidak seorang selain mereka yang masuk lewat pintu itu. Dikatakan, 'Dimanakah orang-orang yang berpuasa?' Lalu mereka berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk darinya. Apabila mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup. Sehingga, tidak ada seorang pun yang masuk darinya." (. H. R Bukhari)

         Semoga bermanfaat dan mendorong kita semua untuk lebih giat beribadah, terutama pada malam sepuluh terakhir guna menggapai Lailatul Qodar penuh berkah. Wa;;ahu a’lam bi shawab.

           

 

Posting Komentar untuk "MENGGAPAI LAILATUL QODAR"