Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

POSISI UMAT ISLAM DI TENGAH UMAT LAIN


azahri.com

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ اْلمَوْتَ وَاْلحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاوَهُوَ اْلعَزِيْزُ اْلغَفُوْرُ، قَسَمَ عِبَادَهُ إِلَى قِسْمَيْنِ فَمِنْهُمْ شَاكِرٌ وَمِنْهُمْ كُفُوْرٌ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَه،ُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ البَشِيْرُ النَّذِيْرُ وَالسِرَاجُ اْلمُنِيْرُ، صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اقْتَدَى بِهَدْيِهِمْ إِلَى يَوْمِ اْلحَشْرِ وَاْلمَصِيْرِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كثيرا. أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا النَّاسُ : اِتَّقُوْا الله وَاخْشُوْا يَوْمًا لا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلا مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا .

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

 Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhui laranga-Nya. Semoga kita selamat sejahtera di dunia maupun di akhirat. Amin!

Orang Islam/Muslim atau umat Islam berada dimanapun sepanjang menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran/nilai Islam akan menjadi pribadi/umat yang unggul. Unggul dalam kehidupan pribadi dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Firman Allah swt.:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ .....

Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah...(Ali Imran: 110).

            Identitas sebagai umat terbaik akan tetap kita sandang manakala  kita tetap  konsisten berbegang teguh pada keyakinan agama kita dan kita ikut ambil bagian  dalam dakwah  amar – makruf dan nahi munkar sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing. Mengapa kita dituntut beramar-makruf nahi mungkar? So pasti karena kita sebagai Muslim memiliki dua sisi, disamping sebagai hamba Allah swt juga sebagai khalifah-Nya yang dituntut untuk memakmurkan bumi ini, termasuk tegaknya keadilan dan kemakmuran dimana kita berada.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Jika kita istiqamah pada jalan-Nya, maka kita tidak  boleh merasa rendah diri atau minder dihadapan manusia. Mskipun, boleh jadi secara materi mereka lebih kaya, berpangkat dan banyak kolega dan jaringan yang kuat, tapi kita punya Allah swt yang maha segalanya.  Pesan Allah swt.

وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلأَعلَونَ إِن كُنتُم مُّؤمِنِينَ

Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.-Surat Ali 'Imran, Ayat 139.

            Kaum beriman tidak boleh merasa rendah dihapan orang kafir karena dari sisi materi mereka lebih berada. Lalu kita beranggapan bahwa  mereka bisa memperlakukan kita dengan semaunya. Kecuali kita bisa dibeli dengan harga murah. Keunggulan sosok pribadi Muslim bukan karena harta dan tahtanya, tapi karena kokohnya bangunan akidah yang terus dirawat dan dipelihara dengan berbagai amal shaleh/ibadah, baik ibadah ritual maupun sosial.

Seorang Mukmin yakin bahwa yang menciptakan, memelihara dan mengatur alam semesta adalah Allah swt. Maka konsekuensinya  hanya Allah yang berhak disembah, dipuji dan diagungkan, melalui sifat dan nama-nama yang agung. Pribadi dan umat demikian akan mampu membebaskan ketergantungannya kepada sesama makhluk, hanya menggantungkan hidupnya kepada Allah swt. الله الصمد

            Mukmin harus yakin bahwa rezki, pangkat dan kedudukan,  keberuntungan dan kesialan datang dari Allah swt. Manusia hanya berusaha,  namun Allah yang menentukan hasilnya. Jika kenikmatan yang kita terima wajib kita syukuri, bila musibah yang datang kita bersabar, maka semua akan menambah kebaikan dan keberkahan. Sabda Rasulullah:

عن أبي يحيى صهيب بن سنان رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏"‏عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله له خير، وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن ‏:‏ إن أصابته سراء شكر فكان خيراً له، وإن أصابته ضراء صبر فكان خيراً له‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Artinya :Dari Abu Yahya, iaitu Shuhaib bin Sinan r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Amat mengherankan sekali keadaan orang mukmin itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada melainkan hanya untuk orang mukmin itu belaka. Apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, ia pun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya, sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran - yakni yang merupakan bencana - ia pun bersabar dan hal ini punmerupakan kebaikan baginya." (Riwayat Muslim)

            Mendapat nikmat bersyukur, maka akan memperoleh dua kebaikan. Pertama, hati menjadi lapang dan ringan berbagi dan kedua, akan mendapat tambahan nikmat dan ganjaran di akhirat. Bersabar bila ditimpa musibah juga mendatangkan dua kebaikan: hati menjadi lapang dan segera keluar dari musibah dan akan mendapat balasan surga dari hari kemudian.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Namun,  terkadang kita merasa rendah  dan minder melihat orang/umat non Muslim dalam capaian hidupnya dibidang materi. Kemajuan ipteknya, kekuatan ekonomi dan bisnisnya, hegemoni politik dan militernya. Konon di dunia ini ada dua kekuatan yang menghimpit Muslim dan umat Islam, termasuk di Indonesia, yakni Adikuasa Amirika (Yahudi) dan Adidaya China (Komunis). Adikuasa artinya negara yang kuat ekonomi dan politiknya dan bernafsu untuk memperlemah atau mengusai negara lain, sementara adidaya adalah negara kuat yang bisa menangkal musuh-musuhnya, namun tidak bernafsu menguasai negara lain.  Pendenifisian adikuasa dan adidaya tersebut agak aneh karena nafsu manusia selalu ingin berkuasa dan berkuasa.

            Perasaan diri imprior dari orang kafir  (Yahudi – Kapitalis dan Cina  Komunis) terkadang karena kita termakan image bahwa mereka hebat, merka bisa kita tidak bisa. Kasus Indonesia, misalnya, dihembus kabar bahwa ada 9 Naga yang menguasai ekonomi Indonesia yang bersatu dengan penguasa mengatur Indonesia. Sering disebut pemerintah oligarki, sehingga negara dikendalikan mereka. Atau ada juga rasa imprior timbul karena  pemahaman yang salah tentang nash-nash Al Qur’an dan Sunah. Misal, orang Cina lebih hebat dari orang Islam, terutama pribumi karena ada hadis:

عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اطْلُبُوا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّينِ

Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri China!” Hadits ini dikeluarkan al:. al-Baihaqi dalam al-Madkhal ilas Sunanil Kubra (1/244), Ibnu ‘Abdil Barr dalam Jâmi’u Bayânil ‘Ilmi wa Fadhlih (1/14-15) dan  Ibnul Jauzi dalam al-Maudhû’ât” (1/215)

Dengan sanad mereka semua dari jalur Abu ‘Atikah Tharif bin Sulaiman, dari Anas bin Malik, dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

            Tentang kualitas hadis ini di kalangan ahli hadis terjadi ikhtilaf. Ada berpendapat hadis ini dhoif bahkan palsu dan ada yang mengatakan saheh. Yang jelas hadis ini masyhur karena sudah dikenal di kalngan umat Islam. Menurut para ahli hadis, bahwa maksud hadis tersebut memberi motivasi (targhib) kepada Muslim agar menuntut ilmu meskipun sampai ke negeri  yang jauh yang tentu capek dan melelahkan. Bukan berarti orang Arab atau bahkan orang Islam lebih hebat dari orang Cina.

            Demikian pula obsesi  kita terhadap Yahudi/Zionis Israil yang konon kekuatan lobinya mencengkram Amirika dan negara-negara Barat lainnya. Mereka adalah bangsa yang hebat, cerdas, tapi licik dan keras kepala. Sejak zaman Firun sampai Hitler Nazi Jerman diuber-uber dan dibantai.  Dalam Alquran sedikitnya disebutkan 22 sifat buruk bangsa Yahudi disamping keunggulannya:  Al Quran menggabarkan:

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

Artinya : Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu d dihapan Allah swt.an (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat. (Al Baqarah:47). Kelebihan termasuk nasab, kecerdasan, anugrah riski. Biarpun demikian jika digunakan kemaksiatan maka tidak ada artinya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Sering kita dengar hari ini sedang terjadi perang antara Amerika dan Cina, Kapitalis dan Komunis. Ada yang menyebut perang dagang, perang dingin, perang teknologi atau bahkan perang di dunia maya dan macam-macam istilah. Seolah-olah dunia harus ikut memihak salah satu kubu, kalau tidak kita akan celaka.  Bahkan Kapitalis dan Komunis itu berbaik hati membantu/menolang negara miskin, belum maju yang penduduknya mayoritas Muslim. Bantuannya berupa pinjaman dengan bunga tinggi, kalau tidak bisa bayar saat jatuh tempo ya direstrukturisasi dengan bungan lebih besar lagi. Namanya bantuan tapi endingnya ya, mencekik.

            Dari sisi kekuatan global barang kali faktanya demikian , tapi kita harus tahu bahwa umat Islam menguasai dunia sudah cukup lama, sejak zaman Nabi, Khulafaur Rasyidin, Bani Umaiyah, Abasiyah sampai Turki Usmani. Maka benar firman Allah swt:

إِن يَمسَكُم قَرح فَقَد مَسَّ ٱلقَومَ قَرح مِّثلُهُۥۚ وَتِلكَ ٱلأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَينَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُم شُهَدَاءَ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ

Jika kamu mendapat luka, maka mereka pun mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zhalim, -Surat Ali 'Imran, Ayat 140.

            Dalam percaturan global saat ini kalau kita mememilik kesabaran kolektif dan ketaqwaan yang kuat tipu daya apapun yang mereka buat tidak akan memberi madarat pada kita.

إِن تَمسَسكُم حَسَنَة تَسُؤهُم وَإِن تُصِبكُم سَيِّئَة يَفرَحُواْ بِهَا وَإِن تَصبِرُواْ وَتَتَّقُواْ لَا يَضُرُّكُم كَيدُهُم شَيًا إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا يَعمَلُونَ مُحِيط

Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan. -Surat Ali 'Imran, Ayat 120

            Semoga kita tetap percaya diri dan istiqomah memegang nilai kebenaran Islam  serta ambil bagian dalam dakwah amar makruf nahi munkar sepanjang hayat kita. Amiin!

بارك الله لي ولكم في القرأن العظيم، وجعلني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. إنه هو البَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْم. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرّاحِمِيْنَ

 

 

 

 

 

 

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي يَسَّرَ لَنَا اْلأسْبَابَ اْلماَنِعَةَ مِنَ الضَّلالِ وَاْلافتتانِ، وَوَضَحَ لَناَ اْلفِتَنَ وَبَيَّنَ لَنَا اْلأسبابَ الَّتي نَتَحَصَّنَ بِهَا أَعْظَمَ بَيَانٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ المَلِكُ اْلمَنَانُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اْلمُصْطَفَى مِنْ بَنِي عَد ْناَنِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاةً مُسْتَمِرَةً بِاِسْتِمْرَارِ الزَّمَانِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا اْلمُؤْمِنُوْنَ : اِتَّقُوا الله تَعَالى فَإِنَّ تَقْوَى اللهِ سَبَبٌ لِسَعَادَةِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ يَتَّقِ الله يَجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرْجًا وَمِنْ كُلِّ ضَيِّقٍ مَخْرَجًا.

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزِّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Posting Komentar untuk " POSISI UMAT ISLAM DI TENGAH UMAT LAIN"