SILATURAHMI MODAL MENGGAPAI SUKSES
azahri.com ~ Silaturahmi
merupakan modal untuk menggapai kesuksesan dalam berbagai bidang: bisnis,
politik , entertainment, birokrasi dsb. Maka tak heran jika banyak institusi
yang memiliki unit Public Ralatians, yang salah satu tugasnya adalah menjalin
silaturahmi dengan customer/constituent. Atau memberi masukan kepada pimpinan dalam
mengambil kebijakan membangun
silaturahmi.
Momentum
Idul Fitri atau lebaran sering dimanfaatkan para tokoh/elit untuk
bersilaturahmi dengan tokoh lain atau pendukung dalam kegiatan kontestasi atau
bisnis. Tokoh politik “turun gunung” mendatangi para tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh pemuda dll yang punya massa untuk menjalin dan merawat kebersamaan
dalam memenangkan kontestasi gelombang berikutnya.
Silaturahmi
sebagai modal utama menggapai sukses
telah disampaikan Rasulullah melalui sabdanya:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ - صلى الله عليه
وسلم - قَالَ « مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَيُنْسَأَ لَهُ
فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ » صحيح البخارى - (20 / 79)
Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang suka dilapangkan riskinya dan dipanjangkan umurnya,
hendaklah ia menyambung tali persaudaraan”.
Luasnya
rezeki dan panjang umur adalah bentuk narasi yang mewakili kesuksesan dalam
bidang yang lain. Umur panjang dan rezeki melimpah merupakan tujuan akhir para pebisnis, politisi, birokrat dan profesi
lain yang berorientasi pada kepentingan jangka pendek, yakni kenikmatan dunia.
Interpretasi ilmiah tentang luasnya rezeki,
antara lain: bila kita sebagai pengusaha (businesman) banyak kolega atau
memiliki networking (jaringan) yang luas dan mendunia, maka akan mudah menjalin kerjasama dengan pihak
lain (produsen, pedagang, konsumen) yang saling menuntungkan; mudah memasarkan produk; juga tidak sulit minta
bantuan pinjaman modal.
Bagi
seorang perantau punya banyak teman atau
kenalan berarti berpeluang untuk berbagi ilmu dan pengalaman, saling
tolong-menolang dan seterusnya. Apalagi politisi, perlu banyak pendukung dan
jaringan untuk memenangkan kontestasi, baik legislatif maupun eksekutif.
Silaturahmi
dalam jangkauan yang luas, keluar dari wilayah teritorialnya atau zona nyaman menjanjikan
kesuksesan yang lebih besar. Hal demikian sejalan dengan perintah Rasulullah
dalam sebuah hadist:
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ:"اغْزُوا تَغْنَمُوا، وَصُومُوا تَصِحُّوا، وَسَافِرُوا
تَسْتَغْنُوا" المعجم الكبير
للطبراني - (19
/ 497)
Dari Abi Huraraira, ia berkata.
Rasulullah saw bersabda: Berperanglah kalian suapaya mendapat rampasan perang,
puasalah kalian agar sehat dan pergilah kalian agar memperoleh
kecukupan/kaya
Perintah pergi, bisa dimaknai mendatangani sumber potensi
yang lebih menjanjikan. Sumber daya alam, sumber dukungan finasial, dukungan
politik, situasi yang lebih kondusif dll.
Pemahaman
hari ini tentang pergi, tidak hanya berlaku secara fisik, namun membangun jaringan
luas melalu jaringan internet (dunia
maya). Berbeda dengan leluhur kita yang membawa agana Islam sampai ke Nusantara
ini (bangsa perantau), yaitu saudagar dari Gujarat, Persi, Arab dan lainnya, benar-benar
datang langsung secara fisik. Mereka merasa tidak cukup hanya memiliki jaringan lokal,
harus punya jaringan regional bahkan global. Tanpa jaringan global, maka mereka
akan tertinggal menangkap peluang dakwah
dan bisnis di manca negara.
Saat
ini, di era globalisasi yag didukung revolusi elektronik (teknologi informasi) menjalin silaturhami lebih mudah karena bisa dilaksanakan secara hybrid
( daring dan luring). Tergantung kemauan, focus dan tujuan kita masing-masing dalam
menjalankan silaturahmi.
Doktrin
Islam tentang silaturahmi sejalan dengan kebutuhan manusia di abad modern. Persoalan
utamanya adalah bagaimana mengaplikasikan doktrin Islam dalam kehidupan keseharian.
Seharusnya umat Islam lebih maju dalam mengembangkan teknologi informasi
sebagai wahana silaturahmi, namun kenyataannya tidak demikain. Barang kali benar pernyataan Sakib Arselan: “al Islamu
mhjuubun bil Muslimin”, kemajuan Islam dihambat orang Islam sendiri.
Wal
hasil, silaturahmi benar-benar senjata yang ampuh dalam menggapai sukses bila
dijalankan secara benar dan terukur, bukan dalam rangka karupsi, kolusi dan
nepotisme. Manakala subtansi silaturahmi disalahgunakan akan membawa dampak
buruk bagi para pelakukanya dan lingkaran sekitarnya. Wallahu a’lam bi shawab.
Posting Komentar untuk "SILATURAHMI MODAL MENGGAPAI SUKSES"