Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MEME ANIES BASWEDAN PAPUA

 

azahri.com ~ Jika kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru kata “Meme” sudah resmi dimaksukkan. Hal demikian wajar karena kata meme sudah marak digunakan, terutama dalam dunia maya/medsos.

Meme diartikan cuplikan gambar dari acara televisi, film, dan sebagainya atau gambar-gambar buatan sendiri yang dimodifikasi dengan menambahkan kata-kata atau tulisan-tulisan untuk tujuan melucu dan menghibur.

Meskipun semula meme dimaksudkan untuk melucu dan menghibur, namun belakangan sudah digunakan untuk bermaksiat, yakni  perbuatan yang melanggar larangan Allah Swt. dan norma hukum positip. Semisal menghina atau merendahkan martabat suku, etnis atau seseorang.

Al Qur’an sebagai panduan umat mukmin telah menggariskan larangan untuk merendahkan martabat kaum/kelompok dan seseorang dengan motif apapun. Frman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Pesan moral, orang mukmin tidak boleh mengolok-olok saudaranya sesama mukmin atau orang yang beragama lain, baik secara langsung dengan lisan, bahasa tubuh, maupun lewat media sosial berupa kata-kata atau gambar lucu, yang sesungguhnya tidak lucu.

Larangan mengolo-olok yang paling utama adalah berpijak pada nilai kebaikan, boleh jadi yang diolok-olok  lebih baik dari yang mengolok-olok. Lebih baik dalam beribadah kepada Tuhannya, lebih baik prilakunya dalam berhubungan sesama manusia; dalam transaksi bisnis tidak menipu, utang bayar tepat waktu, bertutur kata teduh dll.

Siapapun  yang mengolo-olok, kita tidak boleh membalas olok-oloan mereka, bahkan dianjurkan olok-olaan mereka  kita balas dengan prilaku empati  kepada mereka. Kasian, mungkin mereka dapat order dari pihak lain untuk bertugas mengolok-olok orang atau suatu kelompok.  Hal demikian sesuai sabda Nabi SAW:

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلْقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah kepada Alloh dimana kamu berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan yang akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).

Bagaimanap jika yang mengolok-olok itu orang kafir? Tetap,  kita tidak boleh membalas mengolok-olok mereka. Doktrin Al Qur’an dalam surat Al Furqon ayat 63, kita katakan kepada orang yang mengolo-olok  “Selamat Sejahtera”. Membalas mengolok-olok tidak  ada manfaatnya dari sisi manapun, bahkan membuat runyam dan gaduh.

Kasus yang viral di medsos,  seorang politisi kafir membuat meme Gubernur Anies Baswedan dengan  busana  Adat Papua. Meme yang ia buat bisa ditangkap menghina Pak Anies dan suku Papua, malah juga menghina orang Betawi, karena membawa nama Betawi.

Meme demikian tidak perlu dibalas dengan meme, namun karena yang jadi objek meme itu tokoh bangsa yang dihormati, khususnya kalangan muslim dan yang menyebarkan  meme kabarnya juga tokoh politik, juga karena meme tu menggunakan sarana medsos yang penyebarannya cepat dan massif, maka pihak yang berwajib harus mengambil langkah hukum dengan cepat dan tegas merespon beberapa aduan yang .dilakukan masyarakat.

Gubenur Anies Baswedan sebagai orang terpelajar dan bermartabat tentu tidak mempermasalahkan meme itu, apalagi marah dan benci kepada pembuat meme atau yang memviralkan. Namun untuk kepentingan masa depan bangsa ke depan hal ini harus diselesaikan.

Meme yang jelas-jelas hoaks dan membuat gaduh di tengah-tengah masyarakat itu bukan  hasil kreatifitas yang menghibur dan mencerahkan, namun masuk katagori sesat dan menyebarkan kebencian sesama anak bangsa.

 Menggunakan media sosial untuk berekpresi harus mengindahkan norma sosial, norma hukum, etika dll. Agar kita tidak terjebak pada prilaku dungu yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain atau kelompok lain.

Kita saksikan bahwa media sosial  saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Medsos  sudah menjadi hal yang tak bisa dipisahkan bagi kehidupan manusia saat ini, baik di kota maupun di desa. Siapa pun, kapan pun, dan di mana pun  bisa mengakses medsos.  Apalagi layanan internet saat ini sudah semakin mudah didapat dan murah. Kita tak harus berada di depan komputer untuk bisa menjelajahi dunia internet. Dari genggaman tangan pun, kita sudah bisa mengetahui segala hal melalui internet.

Media sosial  sebagai alat tentu mempunyai dampak positif dan negatif, bagaikan pisau bermata dua. Di tangan orang yang benar, medsos  bisa menambah ilmu dan pengetahuannya. Sebaliknya di tangan orang yang tidak bertanggung jawab,medsos  malah bisa mencelakai dirinya sendiri dan orang lain.

Hanya dengan sekali sentuhan atau  klik kita bisa terjerumus dalam kemaksiatan bahkan dosa besar dan bisa berujung kepada penjara. Klik hoaks atau gambar porno misalnya  lalu viral bisa terjerat undang-undang  informasi dan transaksi eletronik. Ingat jargon, dengan teknologi hidup jadi mudah, dengan seni hidup jadi indah dan dengan agama hidup jadi berkah.

Wal hasil, kasus meme Gubernur Anies Baswedan Papua patut dijadikan pelajaran bagi siapa saja, terutama bagi penguasa agar berlaku adil dalam menegakkan hukum dan keadilan. Masyarakat penggiat media sosial  agar tidak membuat meme yang dianggap lucu tapi bernuansa menghina pihak lain dan menimbulkan gaduh yang apat memperparah pembelahan bangsa.

Posting Komentar untuk "MEME ANIES BASWEDAN PAPUA"