Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MISTERI KEMATIAN

 


azahri.com ~ Kematian  adalah misteri ilahi, kapan datangnya, dimana dan apa penyebabnya, hanya Allah swt. yang tahu. Bila sudah tiba waktunya tak ada seorangpun yang dapat mengulurnya, lari dan sembunyi darinya. Yang bisa dilakukan oleh manusia adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambutnya, yakni dengan memperbanyak mengingatnya dan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya.

Bekal menghadapi pintu kematian yang paling utama adalah takwa, dalam arti berusaha mengamalkan perintah-perintahNya dan menjahui larangan-laranganNya, memperbanyak amal sholeh dan menjahui amal salah (maksiat).  Karena masing-masing manusia akan mempertanggungjawabkan amalnya  secara pribadi di hadapan Mahkamah Ilihiyah Kubro.

Berikut beberapa nash yang berkaitan dengan kematian:

1. Semua Makhluk Bernyawa Pasti Mengalami Kematian:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(Ali Imran 185)

2. Kehadirannya Tidak Bisa Ditunda Atau Diajukan (Ontime):

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.(Al A’araf 34)

3. Tidak Diketahui Di Mana Tempatnya, Dimana Dia Datang:

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Lukman 34)

4. Manusia Tidak Bisa Lari Dan Sembunyi Darinya:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ .

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (Jumat 8)

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ…

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh …..(An Nisa’ 78)

5. Manusia Harus Banyak Mengingatnya;

أكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ )) يَعْنِي : المَوْتَ . رواه الترمذي ، وقال : حديث حسن  .

“Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).”

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ

Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1384)

6.        Memperbanyak Bekal Menuju Pintu Kematian:

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - : أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ، قَالَ : (( بَادِرُوا بِالأعْمَالِ سَبْعاً ، هَلْ تَنْتَظِرُونَ إِلاَّ فَقْراً مُنْسِياً ، أَوْ غِنَىً مُطْغِياً ، أَوْ مَرَضَاً مُفْسداً ، أَوْ هَرَماً مُفَنِّداً ، أَوْ مَوْتَاً مُجْهِزاً ، أَوْ الدَّجّالَ ، فَشَرُّ غَائِبٍ يُنْتَظَرُ ، أَوْ السَّاعَةَ وَالسَّاعَةُ أدْهَى وَأمَرُّ ؟! )) رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسن )) .

Perbanyak amal dalam tujuh keadaan:sebelum datang kefakiran yang melalaikan, keserakahan dalam kekayaan, sakit yang merusak, tua yang mengurangi kemampuan, tibanya kematian, datangnya Dajjal dan kejelekan yang ditunggu yaitu hari kiamat.

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ.

Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa] dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal ( al Baqorah 197)

7. Kelak Manusia Akan Mempertanggungjawabkan Amalnya Masing-Masing:

أَلّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى (38) وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى (39) وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى (40) ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى (41)

(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). (An Najm 39-41)

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ.

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh). (Yasin 12)

            Wal hasil, kematian datang bukan karena tua, bukan karena sakit, bukan karena kecelakaan, bukan karena perang. Banyak yang muda lebih dulu mati, yang tanpa sakit, segar bugar tiba-tiba mati, tak terhitung orang yang ditimpa musibah berumur Panjang dan tantara yang berkali-kali ke medan perang wafat di atas ranjang. Singkat kata, kematian benar-benar misteri bagi manusia, maka wajib kita persiapkan menghadapainya.

Posting Komentar untuk "MISTERI KEMATIAN"