NASH AL QUR’AN DAN HADITS TENTANG WARISAN
An Nisa’: 8
وَاِذَا
حَضَرَ الْقِسْمَةَ اُولُوا الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنُ
فَارْزُقُوْهُمْ مِّنْهُ وَقُوْلُوْا لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا
Apabila
(saat) pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin, berilah mereka sebagian dari harta itu dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang baik.
An
Nisa’ : 11
يُوصِيكُمُ ٱللَّهُ فِىٓ
أَوْلَٰدِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ ٱلْأُنثَيَيْنِ ۚ فَإِن كُنَّ نِسَآءً
فَوْقَ ٱثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۖ وَإِن كَانَتْ وَٰحِدَةً
فَلَهَا ٱلنِّصْفُ ۚ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَٰحِدٍ مِّنْهُمَا ٱلسُّدُسُ مِمَّا
تَرَكَ إِن كَانَ لَهُۥ وَلَدٌ ۚ فَإِن لَّمْ يَكُن لَّهُۥ وَلَدٌ وَوَرِثَهُۥٓ
أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ ٱلثُّلُثُ ۚ فَإِن كَانَ لَهُۥٓ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ
ٱلسُّدُسُ ۚ مِنۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِى بِهَآ أَوْ دَيْنٍ ۗ ءَابَآؤُكُمْ
وَأَبْنَآؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۚ فَرِيضَةً
مِّنَ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Allah mensyariatkan (mewajibkan)
kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang
anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. Jika anak itu
semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, bagian mereka dua pertiga
dari harta yang ditinggalkan. Jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, dia
memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Untuk kedua orang tua, bagian
masing-masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika dia (yang meninggal)
mempunyai anak. Jika dia (yang meninggal) tidak mempunyai anak dan dia diwarisi
oleh kedua orang tuanya (saja), ibunya mendapat sepertiga. Jika dia (yang
meninggal) mempunyai beberapa saudara, ibunya mendapat seperenam. (Warisan
tersebut dibagi) setelah (dipenuhi) wasiat yang dibuatnya atau (dan dilunasi)
utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di
antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan Allah.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
An
Nisa’ 33
وَلِكُلٍّ
جَعَلْنَا مَوَالِيَ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدٰنِ وَالْاَقْرَبُوْنَ ۗ وَالَّذِيْنَ
عَقَدَتْ اَيْمَانُكُمْ فَاٰتُوْهُمْ نَصِيْبَهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى
كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدًا
Bagi setiap (laki-laki dan perempuan) Kami telah menetapkan
para ahli waris atas apa yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan karib
kerabatnya. Orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka,
berikanlah bagian itu kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala
sesuatu.
An Nisa” 176
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ
قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَه وَلَدٌ
وَّلَهٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا
وَلَدٌ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا
الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً
فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ
تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Mereka meminta fatwa kepadamu
(tentang kalālah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalālah,
(yaitu) jika seseorang meninggal dan dia tidak mempunyai anak, tetapi mempunyai
seorang saudara perempuan, bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari
harta yang ditinggalkannya. Adapun saudara laki-lakinya mewarisi (seluruh harta
saudara perempuan) jika dia tidak mempunyai anak. Akan tetapi, jika saudara
perempuan itu dua orang, bagi keduanya dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan. Jika mereka (ahli waris itu terdiri atas) beberapa saudara
laki-laki dan perempuan, bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian
dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu agar kamu
tidak tersesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
الا
حاديث
(Bulughul
Maram)
BAB FARAIDL |
بَابُ اَلْفَرَائِض |
|
Hadits No. 971 |
||
Dari Ibnu Abbas bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Berikan bagian
warisan kepada ahli warisnya, selebihnya adalah milik laki-laki yang paling
dekat." Muttafaq Alaihi. |
|
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ -
رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
( أَلْحِقُوا اَلْفَرَائِضَ بِأَهْلِهَا , فَمَا بَقِيَ فَهُوَ لِأَوْلَى رَجُلٍ
ذَكَرٍ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ |
Hadits No. 972 |
||
Dari Usamah Ibnu Zaid
Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Orang muslim tidak mewarisi harta orang kafir dan orang kafir tidak
mewarisi harta orang muslim." Muttafaq Alaihi. |
وَعَنْ أُسَامَةَ بْنِ
زَيْدٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ : ( لَا يَرِثُ اَلْمُسْلِمُ اَلْكَافِرَ, وَلَا يَرِثُ اَلْكَافِرُ
اَلْمُسْلِمَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ |
|
Hadits No. 973 |
||
Dari Ibnu Mas'ud
Radliyallaahu 'anhu tentang (bagian warisan) anak perempuan, cucu perempuan
dan saudara perempuan -Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menetapkan: untuk
anak perempuan setengah, cucu perempuan seperenam -sebagai penyempurna dua
pertiga- dan selebihnya adalah milik saudara perempuan. Riwayat Bukhari. |
|
وَعَنْ اِبْنِ مَسْعُودٍ
رضي الله عنه فِي بِنْتٍ , وَبِنْتِ اِبْنٍ , وَأُخْتٍ - ( قَضَى اَلنَّبِيُّ
صلى الله عليه وسلم لِلِابْنَةِ اَلنِّصْفَ , وَلِابْنَةِ اَلِابْنِ اَلسُّدُسَ
- تَكْمِلَةَ اَلثُّلُثَيْنِ- وَمَا بَقِيَ فَلِلْأُخْتِ ) رَوَاهُ
اَلْبُخَارِيُّ |
Hadits No. 974 |
||
Dari Abdullah Ibnu Umar
Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Tidak bisa saling mewarisi orang yang berlainan agama." Riwayat Ahmad,
Imam Empat, dan Tirmidzi. Hakim meriwayatkan dengan lafadz Usamah dan Nasa'i
meriwayatkan hadits Usamah dengan lafadz ini. |
|
وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ
بْنِ عَمْرٍو - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( لَا يَتَوَارَثُ أَهْلُ مِلَّتَيْنِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ
, وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا اَلتِّرْمِذِيَّ. وَأَخْرَجَهُ اَلْحَاكِمُ
بِلَفْظِ أُسَامَةَ وَرَوَى النَّسَائِيُّ حَدِيثَ أُسَامَةَ بِهَذَا
اَللَّفْظَِ |
Hadits No. 975 |
||
Imran Ibnu Hushoin
Radliyallaahu 'anhu berkata: Ada seseorang datang kepada Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam dan berkata: Cucu laki-laki dari putraku meninggal dunia,
berapa bagianku dari harta peninggalannya? Beliau bersabda: "Untukmu
seperenam." Ketika dia berpaling beliau memanggilnya dan bersabda:
"Untukmu seperenam lagi." Ketika dia berpaling beliau memanggilnya
dan bersabda: "Yang seperenam lagi itu sebagai makanan." Riwayat
Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi dari riwayat Hasan Bashri
dari Imran. Ada yang mengatakan: Dia tidak mendengar darinya. |
|
وَعَنْ عِمْرَانَ بْنِ
حُصَينٍ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : (
إِنَّ اِبْنَ اِبْنِي مَاتَ , فَمَا لِي مِنْ مِيرَاثِهِ ? فَقَالَ : لَكَ
اَلسُّدُسُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ، فَقَالَ: لَكَ سُدُسٌ آخَرُ فَلَمَّا
وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ : إِنَّ اَلسُّدُسَ اَلْآخَرَ طُعْمَةٌ ) رَوَاهُ
أَحْمَدُ وَالْأَرْبَعَةُ , وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَهُوَ مِنْ
رِوَايَةِ اَلْحَسَنِ اَلْبَصْرِيِّ عَنْ عِمْرَانَ , وَقِيلَ : إِنَّهُ لَمْ
يَسْمَعْ مِنْهُ |
Hadits No. 976 |
||
Dari Ibnu Buraidah, dari
ayahnya Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
menetapkan bagian seperenam untuk nenek bila dibawahnya tidak ada ibu (ibu
sang mayit). Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Al-Jarud, dan dikuatkan oleh Ibnu Adiy. |
|
وَعَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ ,
عَنْ أَبِيهِ ; ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم جَعَلَ لِلْجَدَّةِ
اَلسُّدُسَ , إِذَا لَمْ يَكُنْ دُونَهَا أُمٌّ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ ,
وَالنَّسَائِيُّ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ , وَابْنُ اَلْجَارُودِ ,
وَقَوَّاهُ اِبْنُ عَدِيٍّ |
Hadits No. 977 |
||
Dari al-Miqdam Ibnu Ma'di
Karib bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Paman
dari pihak ibu menjadi pewaris orang yang tidak memiliki ahli waris."
Riwayat Ahmad dan Imam Empat kecuali Tirmidzi. Hadits hasan menurut Abu Zara'ah
al-Razy dan shahih menurut Hakim dan Ibnu Hibban. |
|
وَعَنْ اَلْمِقْدَامِ بْنِ
مَعْدِي كَرِبَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
( اَلْخَالُ وَارِثُ مَنْ لَا وَارِثَ لَهُ ) أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ ,
وَالْأَرْبَعَةُ سِوَى اَلتِّرْمِذِيِّ , وَحَسَّنَهُ أَبُو زُرْعَةَ
اَلرَّازِيُّ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ , وَالْحَاكِمُ |
Hadits No. 978 |
||
Abu Umamah Ibnu Sahal
Radliyallaahu 'anhu berkata: Umar mengirim surat kepada Abu Ubaidah bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Allah dan Rasul-Nya
menjadi pelindung orang yang tidak punya pelindung, dan paman dari pihak ibu
menjadi pewaris orang yang tidak memiliki ahli waris." Riwayat Ahmad dan
Imam Empat kecuali Abu Dawud. Hasan menurut Tirmidzi dan shahih menurut Ibnu
Hibban. |
|
وَعَنْ أَبِي أُمَامَةَ
بْنِ سَهْلٍ قَالَ : ( كَتَبَ مَعِي عُمَرُ إِلَى أَبِي عُبَيْدَةَ - رَضِيَ
اَللَّهُ عَنْهُمْ- ; أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ :
اَللَّهُ وَرَسُولُهُ مَوْلَى مَنْ لَا مَوْلَى لَهُ , وَالْخَالُ وَارِثُ مَنْ
لَا وَارِثَ لَهُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ سِوَى أَبِي
دَاوُدَ , وَحَسَّنَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ |
Hadits No. 979 |
||
Dari Jabir Radliyallaahu
'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila anak
yang lahir menangis, ia sudah menjadi ahli waris." Riwayat Abu Dawud.
Hadits shahih menurut Ibnu Hibban. |
|
وَعَنْ جَابِرٍ رضي الله
عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ( إِذَا اِسْتَهَلَّ
اَلْمَوْلُودُ وُرِّثَ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ
حِبَّانَ |
Hadits No. 980 |
||
Dari Amar Ibnu Syu'aib,
dari ayahnya, dari kakeknya bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Pembunuh tidak mendapat warisan apapun (dari yang
dibunuh)." Riwayat Nasa'i dan Daruquthni, dan dikuatkan oleh Abdul Bar.
Hadits ma'lul menurut Nasa'i dan sebenarnya hadits ini mauquf pada Amar. |
|
وَعَنْ عَمْرِو بْنِ
شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( لَيْسَ لِلْقَاتِلِ مِنَ الْمِيرَاثِ شَيْءٌ ) رَوَاهُ
النَّسَائِيُّ , وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ , وَقَوَّاهُ اِبْنُ عَبْدِ اَلْبَرِّ ,
وَأَعَلَّهُ النَّسَائِيُّ , وَالصَّوَابُ: وَقْفُهُ عَلَى عُمَرَ |
Hadits No. 981 |
||
Umar Ibnu al-Khaththab
Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Apa yang diperoleh oleh ayah atau anak adalah untuk
ashabah, siapapun dia." Riwayat Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Majah dan
disahkan oleh Ibnu al-Madiy dan ibnu Abdil Barr |
|
وَعَنْ عُمَرَ بْنِ
اَلْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم يَقُولُ : ( مَا أَحْرَزَ اَلْوَالِدُ أَوْ اَلْوَلَدُ فَهُوَ لِعَصَبَتِهِ
مَنْ كَانَ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ , وَالنَّسَائِيُّ , وَابْنُ مَاجَهْ
, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ اَلْمَدِينِيِّ , وَابْنُ عَبْدِ اَلْبَرِّ |
Hadits No. 982 |
||
Dari Abdullah Ibnu Umar
Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Wala itu satu pertalian daging seperti pertalian daging keturunan, ia
tidak boleh dijual dan diberikan." Riwayat Hakim dari jalan Syafi'i dari
Muhammad Ibnu al-Hasan, dari Abu Yusuf. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan
ma'lul menurut Baihaqi. |
|
وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ
بْنِ عُمَرَ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : قَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله
عليه وسلم ( اَلْوَلَاءُ لُحْمَةٌ كَلُحْمَةِ اَلنَّسَبِ , لَا يُبَاعُ , وَلَا
يُوهَبُ ) رَوَاهُ اَلْحَاكِمُ : مِنْ طَرِيقِ اَلشَّافِعِيِّ , عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ اَلْحَسَنِ , عَنْ أَبِي يُوسُفَ ، وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ
, وَأَعَلَّهُ اَلْبَيْهَقِيُّ |
Hadits No. 983 |
||
Dari Abu Qilabah, dari
Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Orang yang paling mengetahui faraidl di antara kamu adalah
Zaid Ibnu Tsabit." Riwayat Ahmad dan Imam Empat kecuali Abu Dawud.
Hadits shahih menurut Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim. Hadits tersebut
mursal. |
|
وَعَنْ أَبِي قِلَابَةَ ,
عَنْ أَنَسٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَفْرَضُكُمْ
زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ ) أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ سِوَى أَبِي
دَاوُدَ , وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ , وَابْنُ حِبَّانَ , وَالْحَاكِمُ ,
وَأُعِلَّ بِالْإِرْسَالِ |
Posting Komentar untuk "NASH AL QUR’AN DAN HADITS TENTANG WARISAN"