DOA-DOA MA’TSUR BERKAITAN DENGAN KEMATIAN
Kompilator oleh: A. Zahri
Anjuran berdoa ketika menjenguk orang sakit atau meninggal.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا حَضَرْتُمْ الْمَرِيضَ أَوْ الْمَيِّتَ فَقُولُوا خَيْرًا
فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ
Apabila kalian
mendatangi orang sakit atau orang mati, maka janganlah berkata kecuali yang
baik, karena sesungguhnya malaikat mengamini yang kalian ucapkan. [HR Muslim,
Al Baihaqi dan yang lainnya].
1. Doa agar diwafatkan di atas
Islam:
- Doa Nabi Yusuf 'Alaihis Salam:
تَوَفَّنِي مُسْلِمًا
وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
“Wafatkanlah aku
dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.”
(QS. Yuusuf: 101)
- Doa tukang sihir Fir’an yang telah
bertaubat,
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا
صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
“Ya Tuhan kami,
limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah
diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)
2. Doa
agar diselamatkan dari godaan setan saat mengalami sakaratul maut.
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَرَمِ وَالتَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَمِّ
وَالْحَرِيقِ وَالْغَرَقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ
الْمَوْتِ وَأَنْ أُقْتَلَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ
لَدِيغًا
“Ya Allah, sunguh aku berlindung
kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan,
kedukaan, kebakaran, dan tenggelam. Aku berlindung kepada-Mu dari penyesatan
setan saat kematian, terbunuh dalam kondisi murtad dan aku berlindung kepada-Mu
dari mati karena tersengat binatang berbisa.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Al-Jami’: no. 1282)
Berdasarkan kesepakatan
para ulama ta’ziyah hukumnya adalah sunnah. Sabda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam.
مَنْ
عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ
Barangsiapa yang
berta’ziyah kepada orang yang tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti
pahala yang didapat orang tersebut. [HR Tirmidzi 2/268) .
Jumhur ulama menghukumi
makruh, apabila ta’ziyah dilakukan lebih dari tiga hari . Ini berdasarkan sabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
لَا
يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ تُحِدَّ عَلَى
مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثِ أَيَّامٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ فَإِنَّهَا تُحِدُّ عَلَيْهِ
أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
Tidaklah dihalalkan
bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari Kiamat, untuk berkabung
lebih dari tiga hari, terkecuali berkabung karena (ditinggal mati) suaminya,
yaitu selama empat bulan sepuluh hari. [HR Bukhari, 2/78; Muslim, 4/202].
3. Doa
Ta’ziyah:
رَحِمَكَ
اللهُ وَآجَرَكَ
Semoga Allah merahmatimu, dan memberimu
pahala. (HR Tirmidzi, 4/60).
Imam Nawawi berpendapat],
yang paling baik untuk diucapkan ketika ta’ziyah, yaitu apa yang diucapkan oleh
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada salah seorang utusan yang datang
kepadanya untuk memberi kabar kematian sesorang. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda kepada utusan itu : Kembalilah kepadanya dan katakanlah
kepadanya :
أَنَّ
لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى
فَمُرْهَا فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ
Sesungguhnya adalah
milik Allah apa yang Dia ambil, dan akan kembali kepadaNya apa yang Dia
berikan. Segala sesuatu yang ada disisiNya ada jangka waktu tertentu (ada
ajalnya). Maka hendaklah engkau bersabar dan mengharap pahala dari Allah. [HR
Muslim, 3/39].
أَعْظَمَ
اللهُ أَجْرَكَ وَأَحْسَنَ عَزَاكَ وَرَحِمَ مَيِّتَكَ
Semoga Allah
melipatkan pahalamu, memberimu pelipur lara yang baik, dan semoga Dia
memberikan rahmat kepada si mayit.
4. Doa Ketika Memejamkan Mata Mayat
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِفُلانٍ (بِاسْمِهِ) وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ،
وَاخْلُفْهُ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ
الْعَالَمِيْنَ، وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ
“Ya Allah! Ampunilah si Fulan
(hendaklah menyebut namanya), angkatlah derajatnya bersama orang-orang yang
mendapat petunjuk, berilah penggantinya bagi orang-orang yang ditinggalkan
sesudahnya. Dan ampunilah kami dan dia, wahai Tuhan, seru sekalian alam. Lebarkan
kuburannya dan berilah penerangan di dalamnya.” [HR. Muslim 2/634]
5. Doa Dalam
Shalat Jenazah
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ،
وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ
مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ،
وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاخَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ،
وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ )وَعَذَابِ النَّارِ(
“Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia
(dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di
tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju
dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau
membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari
rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik
daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada
istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa
kubur dan Neraka.” [HR. Muslim 2/663]
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا
وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اَللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا
فَأَحْيِهِ عَلَى اْلإسْلامِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى
اْلإيْمَانِ، اَللَّهُمَّ لا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ
“Ya Allah! Ampunilah kepada orang yang hidup di
antara kami dan yang mati, orang yang hadir di antara kami dan yang tidak
hadir, laki-laki maupun perempuan. Ya Allah! Orang yang Engkau hidupkan di antara
kami, hidupkan dengan memegang ajaran Islam, dan orang yang Engkau matikan di
antara kami, maka matikan dengan memegang keimanan. Ya Allah! Jangan
menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya dan jangan sesatkan kami
sepeninggalnya.” [HR. Ibnu Majah 1/480, Ahmad 2/368, dan lihat Shahih Ibnu
Majah 1/251]
اَللَّهُمَّ إِنَّ فُلانَ بْنَ فُلانٍ فِيْ
ذِمَّتِكَ، وَحَبْلِ جِوَارِكَ، فَقِهِ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ
النَّارِ، وَأَنْتَ أَهْلُ الْوَفَاءِ وَالْحَقِّ. فَاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ
إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
“Ya, Allah! Sesungguhnya Fulan bin Fulan dalam tanggunganMu dan tali
perlindunganMu. Peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa Neraka. Engkau
adalah Maha Setia dan Maha Benar. Ampunilah dan belas kasihanilah dia. Sesungguhnya
Engkau, Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.” [HR. Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/251 dan Abu Dawud 3/211.]
اَللَّهُمَّ عَبْدُكَ وَابْنُ أَمْتِكَ احْتَاجَ
إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ، إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ
فِيْ حَسَنَاتِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ
Ya, Allah, ini hambaMu, anak hambaMu perempuan
(Hawa), membutuhkan rahmatMu, sedang Engkau tidak membutuhkan untuk
menyiksanya, jika ia berbuat baik tambahkanlah dalam amalan baiknya, dan jika
dia orang yang salah, lewatkanlah dari kesalahan-nya. [HR. Al-Hakim. Menurut pendapatnya: Hadits tersebut adalah shahih.
Adz- Dzahabi menyetujuinya 1/359, dan lihat Ahkamul Jana’iz oleh Al-Albani,
halaman 125]
6. Doa Untuk Mayat Anak Kecil
اَللَّهُمَّ
أَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْر
Ya Allah, lindungilah dia dari siksa kubur. [HR. Malik dalam Al-Muwaththa’ I/288, Ibnu Abi Syaibah dalam
Al-Mushannaf 3/217, dan Al-Baihaqi 4/9]
Apabila membaca doa berikut, maka itu lebih baik:
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْهُ فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهِ، وَشَفِيْعًا مُجَابًا. اَللَّهُمَّ
ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُوْرَهُمَا، وَأَلْحِقْهُ
بِصَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَاجْعَلْهُ فِيْ كَفَالَةِ إِبْرَاهِيْمَ، وَقِهِ
بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيْمِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ،
وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لأَسْلاَفِنَا،
وَأَفْرَاطِنَا وَمَنْ سَبَقَنَا بِاْلإِيْمَانِ
“Ya Allah! Jadikanlah kematian anak ini sebagai
pahala pendahulu dan simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi syafaat yang
dikabulkan doanya. Ya Allah! Dengan musibah ini, beratkanlah timbangan
perbuatan mereka dan berilah pahala yang agung. Anak ini kumpulkan dengan
orang-orang yang shalih dan jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim.
Peliharalah dia dengan rahmatMu dari siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah yang
lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yang lebih
baik daripada keluarganya (di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu-pendahulu
kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang mendahului kami dalam keimanan” [ Lihat Al-Mughni, karya Ibnu Qudamah 3/416 dan Ad-Durusul
Muhimmah li ‘Aammatil Ummah, oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz,
halaman 15.]
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطًا وَسَلَفًا وَأَجْرًا
“Ya Allah! Jadikan kematian anak ini sebagai simpanan
pahala dan amal baik serta pahala buat kami.” [HR. Al-Baghawi dalam Syarah
As-Sunnah 5/357, Abdurrazaq no. 6588 dan Al- Bukhari meriwayatkan hadits
tersebut secara mu’allaq dalam Kitab Al-Janaiz, 65 bab Membaca Fatihatul Kitab
Atas Jenazah 2/113.]
Syaikh Abu Umar Usamah al-Utaibi menegaskan bahwa
membaca doa setelah shalat jenazah termasuk perbuatan bid’ah. Beliau
mengatakan,
,فدعاء
الإمَام بَعْدَ صلاة الجنازة بالمأمومين وتأمينهم عَلَى دعائه مِنَ البدع الشنيعة
المحرمة، لأنالنَّبِيّ صلى الله عَلَيْهِ وسلم إنما دل أمته عَلَى الدُّعَاء للميت
أثناء الصَّلاة عَلَى الجنازة وبعد الفراغ مِنْ دفنه وخير الهدي هدي مُحَمَّدٍ
-صَلَّى اللهُ عليهِ وَسَلَّم-
“Doa imam setelah shalat
jenazah bersama makmum dan mereka mengaminkannya termasuk perbuatan bid’ah yang
banyak tersebar. Karena Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam hanya
mengajarkan kepada umatnya terkait doa bagi jenazah untuk dilakukan ketika
shalat jenazah dan setelah setelah memakamkan mayit. Dan sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
7. Bacaan Ketika Memasukkan Mayat Ke Liang Kubur
بِسْمِ
اللهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُوْلِ الله
Bismillaahi wa ‘alaa sunnati Rasulillaah. artinya,
"Dengan nama Allah dan di atas petunjuk Rasulullah" [HR. Abu Dawud
3/314]
8. Doa Setelah Mayat Dimakamkan
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ (Ya Allah, ampunilah dia
3X)
اَللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ( ya Allah teguhkanlah dia
3X)
Berdasar hadis dari
Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا فَرَغَ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ وَقَفَ عَلَيْهِ،
فَقَالَ: اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ، وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ، فَإِنَّهُ
الْآنَ يُسْأَلُ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam apabila selesai memakamkan jenazah, beliau berdiri di samping
kuburannya, lalu bersabda,”Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, dan
mintalah keteguhan untuknya. Karena saat ini dia sedang diuji.” (HR. Abu
Daud 3221, al-Hakim 1372, al-Baghawi dalam Syarhus Sunah 1523, dan sanadnya
dishahihkan ad-Dzahabi).
9. Doa Ziarah Kubur
السَّلامُ
عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا
إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحقُوْنَ [وَيَرْحَمُ اللهالْمُسْتَقْدِمِيْنَ
مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ] أَسْأَلُ
اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.
Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung
(Barzakh) dari orang-orang mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami –insya Allah-
akan menyusulkan, kami mohon kepada Allah untuk kami dan kamu, agar diberi
keselamatan (dari apa yang tidak diinginkan). [HR.
Muslim 2/671 dan Ibnu Majah. Lafazh hadits di atas milik Ibnu Majah 1/494,
sedangkan doa yang ada di antara dua kurung, menurut riwayat Muslim, 2/671.]
10. Doa kepada para pendahalu seiman
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا
بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ
رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Posting Komentar untuk "DOA-DOA MA’TSUR BERKAITAN DENGAN KEMATIAN"