JUJUR/BENAR
اَلْحَمْدُللهِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ
بِاْلهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّ يْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
اْلمُشْرِكُوْنَ٭ اَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُاَنَّ
مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَرْسَلَهُ كَافَةً لِلنَّاسِ بَشِيْرًاوَنَذِيْرًاوَهَادِيًااِلَى
اْلحَقِّ وَسِرَاجًامُنِيْرًا ٭اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍوَ عَلَى
الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَائِرِعِبَادِاللهِ الصَالِحِيْنَ ٭اَمَّابَعْدُ فَيَاعِبَادَاللهِ
اُوصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْفَازَاْلمُتَّقُوْنَ٭
Sidang Jum’at Yang berbahagia!
Segala
puji bagi Allah swt. yang telah mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang hak untuk mengatasi semua agama, meskipun orang-orang Musyrik
membencinya. Salam sejahtera semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw. yang telah menuntun kita ke jalan yang benar.
Marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh meningkatkan keimanan kita kepada Allah swt. dengan mengikuti tuntunan dan petunjuk-Nya serta menolak ajakan dan ajaran dari selain-Nya serta meneladani manusia pilihan-Nya, junjungan kita Nabi Besar Muhamad saw. Read more
Marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh meningkatkan keimanan kita kepada Allah swt. dengan mengikuti tuntunan dan petunjuk-Nya serta menolak ajakan dan ajaran dari selain-Nya serta meneladani manusia pilihan-Nya, junjungan kita Nabi Besar Muhamad saw. Read more
Rasulullah saw adalah pribadi yang agung,
pribadi yang paripurna atau insan kamil. Keagungan beliau diakui baik
oleh lawan maupun kawan, mulai beliau masih
berjuang di tengah-tengah umatnya sampai hari ini dan di masa-masa
mendatang, sampai hari kiamat. Keagungan beliau tidak akan lekang dan lapuk
dimakan usia karena Allah Sang Maha Pencipta telah men-declare dalam
firmanNya: [4 وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ [القلم : “Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung”.
Dengan
modal keagungan budi pekerti yang luhur Rasulullah saw mengemban misi dari Yang
Maha Mendidik (Murabbi) untuk memperbaiki ahlaq manusia. Rasulullah saw
menyatakan misinya dalam sabdanya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ مَكاَرِمَ
اْلأَخْلاَقِ » مسند
الشهاب القضاعي - (4 / 271)
Dari Abi
Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan (memperbaiki) budi
pekerti manusia.
Mengapa pembinaan ahlak atau
pembangunan karakter yang menjadi bidang garap utama Rasulullah? Karena ahlak
merupakam output dan outcame dari aqidah dan syariah/ibadah,
ahlak merupakan perwujudan dari kepribadian manusia, ahlak merupakan jati diri
dari sebuah bangsa. Jika seseorang atau suatu bangsa tidak memeliki
kepribadian, tidak memeliki jati diri berarti eksistensi seseorang/bangsa tersebut sudah habis, yang tersisa hanyalah
wujud material/fisik dari seseorang/bangsa tersebut. Maka tidak berlebihan bila
Ahmad Syauqi (أحمد
شوقي ) menyatakan:
وَإِنَّمَا اْلأُمَمُ اْلأَخْلاَقُ ماَ بَقِيَتْ
... فَإِنْ هُمُ ذَهَبَتْ أَخْلاَقُهُم ذَهَبُوْا.. مجمع الحكم والأمثال - (1 / 0)
Sesungguhnya keberadaan suatu
bangsa ditentukan ahlaknya, jika ahlaknya /kepribadianya hilang, lenyaplah
keberadaan bangsa tersebut”.
Sidang Jum’ah yang dimulyakan Allah swt!
Dalam membangun ahlak (character building) yang berlanjut
membangun peradaban, Rasulullah saw memiliki sifat-sifat utama yang menjadi kunci
sukses perjuangan beliau,
antara lain jujur/benar.
Jujur/benar, dalam bahasa Arab disebut as Shidq, artinya
menyatakan sesuatu apa adanya, sesuai dengan
kenyataan/fakta yang sebenarnya, tanpa ditambah dan dikurangi, tidak ada
yang disembunyikan atau dimanipulasi. Prilaku jujur, artinya sejalan
antara perkataan dengan perbuatan, pernyataan dengan kenyataan, omelan dengan
amalan.
Shidik/jujur dalam Al-Quran dinyatakan sebanyak
154 kali. Ia adalah sifat yang dianugerahkan oleh Allah kepada para nabi. Jujur
termasuk akhlak yang paling mulia dan merupakan jalan mencapai kedudukan
orang-orang mulia. Ia berperanan menjadi pembeda antara jalan orang munafik dan
jalan orang beriman karena asas keimanan adalah kejujuran dan asas kemunafikan
adalah kedustaan. Tidak mungkin kedua-duanya menyatu, sebaliknya saling tarik
menarik. Sahabat Rasulullah, Saidina Abu Bakar adalah contoh seorang yang
jujur, sehingga digelarkan As-Siddiq atas kejujurannya yang ditandai dengan
ketaatan penuh kepada Rasulullah dan disertai keikhlasan penuh kepada Allah.
Islam menuntun pemeluknya untuk berlaku jujur karena kejujuran akan membawa
ketenangan jiwa pada pelakunya dan menciptakan suasana kondusif dalam kehidupan
bermasyarakat. Sebuah masyarakat atau komunitas yang dibangun di atas
prinsisp-prinsip kejujuran akan menjadi masyarakat/komunitas yang kuat, elegan,
transparan dan maju.
قال الله تعالى: " يَا أَيُّهَا الَّذينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ " التوبة: 119
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
Jujur adalah pangkal kebaikan. Orang jujur
akan senantiasa mendapat kebaikan, ketenangan dan keberuntungan dalam hidupnya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهََ وَقُولُوا
قَوْلًا سَدِيدًا(70)يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ َوَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
Sementara kebohongan akan membuat pelakukanya was-was, bimbang dan cemas
serta menciptakan suasana yang destruktif manipulatif: saling curiga,
menyalahkan dan tipu-menipu. Sebuah masyarakat/komunitas yang dibangun di atas
kebohongan akan menjadi masyarakat/komunitas yang rapuh, penuh kepura-puraan
dan kemunafikan. Sebuah kebohongan senantiasa akan melahirkan kebohongan baru
untuk menutupi kebohongan yang telah dibuat sebelumnya, begitu seterusnya sehingga
merupakan lingkaran setan atau setan yang melingkar.
Rasulullah
telah memberikan warning dalam sebuah sabdanya:
دَعْ مَا يَرِيبُكَ
إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ
رِيبَةٌ- سنن الترمذى-(9 / 433)
"Tinggalkan sesuatu yang meragukanmu dan kerjakan apa yang kamu tidak
ragu-ragu. Sesungguhnya benar/jujur itu membawa ketenangan dan dusta
membawa kepada kebimbangan."
Imam
Ghazali bercerita suatu ketika panen tebu gagal. Seorang tabiin pengepul gula
memerintahkan pembantunya untuk memborong
gula sebelum gula sulit didapat dan harganya naik. Pembantu itu berhasil
memborong gula dari seorang tengkulak. Akhirnya tabiin itu . meraup untung
fantastis 30.000,- dirham. Tapi malamnya tabiin itu tidak bisa tidur karena
merasa berbohong kepada sudaranta sesama muslim (tengkulak), tidak memberi tau
harga yang sebenarnya. Maka esoknya ia memberikan uang itu kepada tengkulak
karena ia merasa tidak berhak. Namun tengkulak kaget dan merasa itu haknya
tabiin dan uang diserahkan kembali. Dst.
Jujur mudah kita katakan, namun sulit kita
lakukan, terlebih dalam sutuasi yang tidak kondusif untuk berbuat jujur: penuh
resiko, tekanan dan intimidasi, sehingga hanya orang – orang pilihan yang
berani berkata jujur/benar. Hadits Nabi:
عن أبي ذر …
يا رسول الله زدني قال : قل الحق ولو كان مرًّا . صحيح ابن حبان - (2 / 213)
Berdasarkan hadits dari Abu
Dzar….Wahai Rasulullah, tambahkanlah pelajaran untukku, Rasul bersabda,“Katakan
yang benar walau pahit rasanya”.
Sulitnya
kita berkata jujur karena apa yang kita katakan belum bisa kita lakukan. Kalau
kita hanya pandai mengatakan tapi tidak pandai melakukan diancam oleh Allah
sebagaimana firman-Nya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا
تَفْعَلُونَ(2)كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu
mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu
mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? (ash Shaf:2-3)
Kisah Mahatma Gandhi ketika diminta seorang
ibu untuk menasehati anaknya agar
berhenti makan permen. Gandhi minta waktu seminggu untuk memberi nasehat karena
ketika diminta Ghandi juga punya kebiasaan makan permen. Jadi Gandhi tidak mau
melarang orang yang dia sendiri masih melakukannya, meskipun orang yang
dilarang tidak mengetahui kebiasaanya.
Bila
kejujuran dan integrittas sudah kita miliki, kita yakin kemuliaan dan
kesuksesan akan kita gapai. Bangsa-bangsa yang telah maju, seperti Jepang,
Singapura dsb, ternyata kejuran menjadi nilai yang utama.
Wal hasil, apabila kita ingin sukses dalam
banyak hal, maka kita harus selalu benar
dan jujur, meskipun terkadang orang jujur tergusur dan diancam masuk liang
kubur, tapi pada akhirnya do’anya akan terkabul dan hidup makmur.
باَرَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ
.أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْأَلُ اللهَ أَنْ يَنْصُرَ دِيْنَهُ وُيُعْلَي كَلِمَتَهُ
وَيَجْمَعُ اْلمُسْلِمِيْنَ عَلَى اْلحَقِّ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ .
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَلْبَسَ اْلمُتَّقِيْنَ لِبَاسَ التَّقْوَى،
وَزَيَّنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِزِيْنَةِ اْلإِيْمَانِ، وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ بِاْلهُدَى
وَدِيْنِ اْلحَقِّ وَالنُّوْرِ وَاْلمَوْعِظَةِ وَاْلحِكْمَةِ عَلَى فِتْرَةٍ مِنَ
الرُّسُلِ، وَقِلَّةٍ مِنَ اْلعِلْمِ ، وَضَلاَلَةٍ مِنَ النَّاسِ. مَنْ يُطِعِ
اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ رَشَدَ، وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ غَوَى
وَفَرَّطَ، وَضَلَّ ضَلاَلاً بِعِيْدًا. وَبَعْدُ :أُوْصِيْكُمْ بَِتقْوَى
الله، فَإِنَّهُ خَيْرٌ مَا أَوْصَى اْلمُسْلِمُ اْلمُسْلِمَ أَنْ يَحُضَّهُ عَلَى
اْلآخِرَةِ ، وَأَنْ يَأْمُرَهُ بِتَقْوَى اللهِ.
فَقَالَ: إِنَّ
اللهََ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ،
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ، وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ،
وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ، وَاْنصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِكَ وَعَدُوِهِمْ ، وَأَهْدِهِمْ
سُبَلَ السَّلامِ وَأَخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، رَبَّنَا
وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَ لاَ
تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لاَ
تُخْلِفُ الْمِيعَادَ، رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ
صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ، رََبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا
مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ، رَبَّنَا اغْفِرْ
لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ و لاَ تَجْعَلْ
فِي قُلُوبِنَا غِلاً لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ ، رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى
الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
عِبَادَ اللهِ إِنَّ
اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتاَءِ ذِيْ اْلقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ اْلفَحْشاَءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ،
فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ الجَلِيْلَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهَ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
Posting Komentar untuk "JUJUR/BENAR"