Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kearifan Lokal Instrumen Samawa

 

            azahri.com Mengapa  dalam upaya mewujudkan keluarga samawa perlu diperkaya dengan  kearifan lokal atau dengan kata lain kearifan lokal sebagai instrumen samawa? 

            Kita mafhum bahwa Islam sebagai pedoman hidup penduduk bumi  hadir bukan dalam ruang hampa, namun hadir di tengah masyarakat yang telah memiliki adat-istiadat dan budaya. Dalam muamalah duniawiyah atau hubungan sesama manusia Islam akomodatif terhadap budaya atau kearifan lokal, sepanjang budaya tersebut tidak mengandung kesyirikan dan kemaksiatan, apalagi jika budaya dimaksud dapat membawa kemaslahatan/kebaikan dalam masyarakat. 

            Sering kita dengar bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi alam semesta  (rahmatan lil “alamin). Maknanya, semua  nilai, norma, adat-istiadat dan budaya yang menghadirkan kebaikan, keadilan kemakmuran di tengah masyarakat mendapat apresiasi yang tinggi dalam Islam. Sebaliknya kemungkaran, kezaliman, kemaksiatan dan ketidakadilan tidak akan ditolerir atau tidak bakal mendapat  tempat sedikitpun dalam wadah Islam yang agung.

             Islam kaya akan berbagai  ungkapan  dalam kontek kebajikan, misalnya: makruf, khoir, bir dsb.  Masing-masing kata memilki makna yang khas terkait dengan kontekanya.

             Sebut saja kata makruf dalam beragam bentuk yang ditulis  sebanyak 71 kali dalam Al Qur’an.  Kata makruf diartikan sesuatu yang dikenali , diketahui atau yang diakui dan terkadang diartikan sesuatu yang pantas dan patut. 

            Menurut Ibnu Manzhur:

المعروف هو اسْمٌ جَامِعٌ لِكُلِّ مَا عُرف مِنْ طَاعَةِ اللَّهِ وَالتَّقَرُّبِ إِلَيْهِ والإِحسان إِلَى النَّاسِ، وَكُلِّ مَا ندَب إِلَيْهِ الشرعُ         وَنَهَى عَنْهُ مِنَ المُحَسَّنات والمُقَبَّحات وَهُوَ مِنَ الصِّفَاتِ الْغَالِبَةِ أَي أَمْر مَعْروف بَيْنَ النَّاسِ إِذَا رأَوْه لَا يُنكرون        

“Makruf adalah Isim Jâmi’ bagi setiap hal yang dikenal, baik itu berupa ketaatan kepada Allah, bertaqarrub kepada-Nya, dan berbuat baik sesama manusia, dan juga termasuk setiap hal-hal baik yang dianjurkan agama untuk melakukannya dan manjauhkan diri dari hal-hal buruk. Makruf merupakan suatu hal yang umum dikenal, artinya perkara tersebut sudah lumrah dalam masyarakat, jika mereka lihat, maka mereka tidak akan mengingkari (kebaikannya”).

            Kata makruf konteknya pada perbuatan baik yang memberi manfaat ganda, untuk pelaku dan orang lain. Kebaikan tersebut tidak hanya dirasakan oleh pelakunya, namun dirasakan pula oleh orang lain sebagai penerima manfaat.  Bahkan    makruf tidak hanya bentuk perbuatan, namun makruf  juga merupakan sebuah sifat yang melekat pada sebuah perbuatan atau benda. 

    Keniscayaan menggadeng kearifan lokal dalam menghadirkan keluarga samawa sebagaimana isyarat dalam Al Quran yang antara lain:

....وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa’ [4] : 19)

            Menurut Sayid Thanthawi dalam kitab Tafsirnya Al-Wasith (hlm. 897) arti mu’asyarah bil ma’ruf, yaitu menggauli isteri dengan husnu al-khuluq (akhlak luhur) : menjaga atau melindungi dari hal-hal yang dapat menyakitinya, sabar menghadapi kekeliruan dan kemarahannya, pandai merayu, bercanda, dan bercumbu. Tentu semua ini dilakukan sesuai dengan tingkat pendidikan dan latar belakang adat istiadat sosialnya.

            Ukuran makruf secara detail tidak bisa tidak tentu harus merujuk kepada adat-istiadat yang telah dikenal kebaikannya oleh komunitas setempat. Mengenai gaya bicara, gestur, unggah-ungguh dan macam ragam pernak-pernik dalam pergaulan bersumber dari kekayaan lokal, bukan impor dari antah-barantah. Olehnya,  mengambil budaya dan kearifan lokal yang sejalan dengan nialai-nila Islam adalah kehendak Islam itu sendiri. 


Posting Komentar untuk "Kearifan Lokal Instrumen Samawa"