Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MOHON DOA KEPADA JAMAAH HAJI, JANGAN MINTA OLEH-OLEH

          azahri.com ~ Islam adalah agama yang paripurna. Kesempurnaan Islam dapat dilihat dari tuntunan kehidupan bagi pemeluknya, mulai bangun tidur sampai tidur kembali. Semua aktifitas kehidupan tersedia tuntunan doanya. Doa bangun tidur, doa masuk dan keluar kamar kecil, doa mandi besar dan mandi kecil , doa memakai pakain dan seterusnya, yang di agama lain tidak ditemukan.

            Adapun doa untuk ibadah wajib dan urusan penting lainnya tentu sangat banyak, Salah satunya adalah doa ibadah haji. Disamping doa ketika melaksanakan rukun haji, wajib haji dan sunah haji ada pula doa pra haji dan paska haji.

                Sebelum seseorang berhaji banyak hal ysng perlu dipersiapkan, baik itu ysng masyru’ atau mengikuti tradisi. Hampir dapat dipastikan seorang yang akan berangkat haji mengadakan pertemuan/selamatan dengan mengundang sanak keluarga dan teman. Dalam acara semacam ini biasanya bertabur doa, terutama  doa  untuk keselamatan  yang akan berangkat haji, juga disisipkan doa para penziarah agar bisa segera berangkat haji, baik yang pertama atau haji yang kedua dan seterusnya.

Beragam doa yang bisa kita panjatkan untuk saudara kita yang akan safar termasuk berhaji antara lain berdasarkan hadis riwayat At Tirmidzi dari sahabat Anas Ra. Rasulullah pernah membaca doa melepas keberangkatan sahabatnya yang akan mengadakan perjalanan jauh.

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ

Artinya, “Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan di mana pun kau berada.” (HR At Tirmidzi)

Sayangnya banyak orang yang lupa untuk minta doa kepada orang yang berhaji,  yang sering malah minta oleh-oleh terutama air zam-zam dan kurma nabi/ajwa dan buah tangan lainnya, baik diminta secara nyata atau yang telah menjadi kebiasaan masyarakat sekitar.

Rasulullah memberi contoh agar sanak keluarga dan handai tolan minta didoakan kepada orang yang berhaji. Hal demikian sesuai hadis Nabi:

عن عمر بن الخطاب -رضي الله عنه- قال: اسْتَأْذَنْتُ النبِيَّ -صلى الله عليه وسلَّم- في العُمرة، فَأَذِنَ لِي، وقال: «لاَ تَنْسَنَا يَا أُخَيَّ مِنْ دُعَائِكَ» فَقَالَ كَلِمَةً مَا يَسُرُّنِي أّنَّ لِيَّ بِهَا الدُّنيَا..وفي روايةٍ قال: أشركنا يا أخي في دعائك.حديثٌ صحيحٌ رواه أبو داود، والترمذي وقال: حديثٌ حسنٌ صحيحٌ. رياض الصالحين - (1 / 56)

” Dari Umar Ibn Al-Khattab Ra. dia berkata: Saya meminta izin kepada Nabi Saw. untuk melakukan Umrah, dan beliau  memberi saya izin, dan beliau berkata: "Jangan lupakan kami, saudaraku, dalam doamu. Beliau mengatakan sesuatu yang tidak menggembirakanku "Bahwa dunia milikku" Dan dalam sebuah riwayat: Dan dia berkata: “Sertakanlah kami,saudaraku, dalam doamu.”

Manfaat bila keluarga dan kenalan mohon didoakan oleh yang beribadah haji dan tidak mengharap oleh-oleh,  apalagi titip ini dan itu, maka:

1.   Jamaah haji akan berusaha belajar bacaan doa yang selama ini belum dihafal atau belum diketahui;

2.      Jamaah haji akan fokus beribadah, berdzikir dan berdoa sebanyak mungkin;

3.   Jamaah haji tidak terbebani dengan barang yang harus dibeli di Saudi sehingga tidak sering ke mall atau membeli barang dagangan yang di pajang di dekat masjid Haram maupun masjid Nabawi;

Jamaah  haji dituntut untuk banyak hafal doa karena ketika pulang haji banyak penziarah yang minta doa padanya. Masyarakat berkeyakinan bahwa doa orang pulang haji atau umrah makbul. Kurang elok jika jamaah haji hanya hafal doa ”Sapu Jagat” ….ربنا اتنا  dan seterusnya.

Kisah Uwais bin Amir - manusia yang kurang dikenal di bumi tapi kesohor dilangit- ketika bertemu Umar dan salah seorang pejabat di Kufah dapat dijadikan hujjah untuk minta doa kepada yang baru datang haji atau umrah.

أُوَيْسًا  فَقَالَ اسْتَغْفِرْ لِي قَالَ أَنْتَ أَحْدَثُ عَهْدًا بِسَفَرٍ صَالِحٍ فَاسْتَغْفِرْ لِي قَالَ لَقِيتَ عُمَرَ قَالَ نَعَمْ فَاسْتَغْفَرَ لَهُرواه مسلم

…”Uwais bin Amir pun menjawab; 'Engkau baru pulang dari ibadah haji, maka engkau yang Iebih pantas mendoakan saya.' Kemudian Uwais balik bertanya kepada pejabat itu; 'Apakah engkau telah bertemu dengan Khalifah Umar bin Khaththab? ' Pejabat Kufah itu menjawab; 'Ya. Aku telah bertemu dengannya.' Akhirnya Uwais pun memohonkan ampun untuk pejabat Kufah tersebut. 

 Diantara doa untuk memperoleh haji mabrur adalah:
 

أللَّهُمَّ بَلِغْنَا مَكَّةَ وَالْمَدِيْنَةَ وَالْعَرَفَةَ وَارْزُقْنَا الْحَجَّ الْمَبْرُوْرَ وَارْضَ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلانَا فَنْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَا فِرِيْنَ

Ya Allah, sampaikanlah kami ke Mekkah dan Arofah dan Madinah, dan berilah rizqi kepada kami haji yang mabrur, dan berilah ridho kepada kami, dan ampunilah kami, dan sayangilah kami. Engkaulah kekasih kami, maka tolonglah kami atas golongan orang yang kafir.

اللهم اجعله حجا مبرورا، وذنبا مغفورا، وسعيا مشكورا، وعملا مقبولا، وتجارة لن تبور. إعانة الطالبين - (2 / 337)

Ya Allah jadikanlah untuknya haji yang mambrur, dosa yang terampuni, sai/usaha yang disukuri, amal yang diterima dan perdagangan yang tidak rugi.

 

2 komentar untuk "MOHON DOA KEPADA JAMAAH HAJI, JANGAN MINTA OLEH-OLEH"