Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENIKAH SIAPA TAKUT

azahri.com

Filosofi  Nikah

Ungkapan atau narasi lucu penuh humor dan makna berkaitan dengan nikah yang tentu di dalamnya penuh dengan bumbu dan aroma cinta sering kita jumpai, terutama saat resepsi pernikahan.   Salah satunya adalah bahasa otak atik matuk kata nikah (نكاح) yang mengandung filosofi sederhana. نكاح : نعمة، كرمة، اليف وحرث :

1.    نكاح  huruf awal ن    diambil dari kata  نعمة (nikmat), artinya orang yang menikah akan mendapat kenikamatan yang paling tinggi di dunia, apalagi jika istrinya wanita yang salihah. Kebahagian dunia akhirat akan digapai:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم- قَالَ  الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ.

Dari Abdullah bin Amer, sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda: Dunia adalah kenikmatan dan sebaik-baik kenikmatan adalah istri sholihah”. (HR Muslim)

2.    نكاح  huruf kedua  ك asal kata  كرمة (karomah) maknanya  kemuliaan, siapa yang menikah akan terjaga kemuliaannya/martabatnya. Mulai  di pelaminan disambut dan didoakan banyak orang, sampai malaikat yang di langit ikut mendoakan. Mulia karena hubungan keduanya yang semula maksiat jadi ibadah, kerinduan menjadi kedamaian dst. Hadis dari Ai bin Abi Thalib, Rasulullah Saw bersabda:

خيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي ، مَا أَكْرَمَ النِّسَاءَ إِلاَّ كَرِيْم ٌ، وَلاَ أَهَانَهُنَّ إِلاَّ لَئِيْمٌ.

“ Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya dan aku yang paling baik kepada keluargaku.  Tidak memuliakan istri kecuali orang yang mulia dan tidak menghinakannya keculai orang yang tercela’ (HR Ibnu ‘Asaakir)

3.    نكاح  huruf ketiga ا )alief) dari kata اليف artinya lunak atau kasih saying. Satu dengan yang lain saling mencintai, menyayangi dan menghormati. Cinta itu  rindu bila berpisah, senang bila bertemu. Sayang itu tidak tega bila pasangannya susah/menderita dan hormat itu menghargai potensi dan prestasi pasangannya. Ketiga hal di atas sebagai pilar keutahan rumah tangga yang terambil dari kata alief. Dalam acara akad nikah sering kita dengar doa yang antara lain berbunyi:

اَللهم أَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ أَبِيْنَا آدَمَ وَأُمِّنَا حَوَّاءَ، وَ أَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَيِّدَتِنَا خَدِيْجَةَ اْلكُبْرَى، وَ أَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا عَلِىٍّ وَسَيِّدَتِنَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ، 

 

Ya Allah, jinakkanlah keduanya sebagai mana Engkau menjinakkan antara bapak kami Adam dan ibu kami Hawa, jinakkanlah keduanya sebagai mana Engkau  menjinakkan antara junjungan kami Nabi Muhammad saw dan Siti Khadijah, jinakkanlah keduanya sebagai mana Engkau menjinakkan antara Sayidina Ali dan Siti Fatimah..”..

.

4.    نكاح  huruf keempat ح   dari kata حرث artinya sawah ladang  Dengan menikah yang semula berkekurangan  menjadi pas-pasan. Pas akan beli beras ada duit, pas mau beli motor uang tersedia. Yang semula pas-pasan menjadi berkecukupan.

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ .

Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.(QS Al Baqarah [2]): 223)

Disamping mendapat kekayaan materi, yang tak kalah penting adalah kekayaan non materi, anak dan cucu. Bila ketemu kawan lama yang ditanya bukan harta, tapi berapa anaknya dan sudah jadi apa? Apa ada yang sudah jadi orang? Memangnya anak bukan orang? Maksudnya orang terpandang di mata manusia, meskipun kurang terpandang  di mata Allah swt. Bagi kita kaum beriman tentu ingin mendapat keturunan yang  terpandang dimata manusia dan sekaligus terpandang di mata Allah Swt.

Kata nikah diplesetkan jadi akronim (nikmat, karomah, alief  dan harsun) asal muasalnya mungkin sekedar guyonan yang masuk akal lalu sering dipakai sehingga dianggap benar. Padahal arti yang sesungguhnya secara etimologi    نكاح diartikan   تزوج (berjodoh),   اختلا ط ( bercampur), عقد (berakad),   وطء (bersetubuh) dan ا ستمتاع  (bersenang-senang). Arti istilah menurut ulama syafiiyah adalah

 النكاح  عقد يتظمن ملك وطء بلفظ انكاح او تزويج او معنا هما (akad yang mengandung maksud memiliki kesenangan dengan menggunakan kata nikah, kawin atau yang semakna). Kendati  melenceng dari arti yang sebenarnya tetapi dapat memberikan kesan yang sederhana dan mendalam serta  memiliki relevansi dengan apa yang akan digapai oleh mereka yang menikah.

Dengan menikah empat kebaikan kita peroleh sekaligus: kenikmatan yang luar biasa (karena biasa di luar), mendapat kemuliaan atau penghormatan dari sesama manusia dan Allah swt, lalu memperoleh kasih sayang dari pasangannya, sanak keluarga dan handai tolan dan terakhir mendapat kekayaan dan riski yang cukup.  Jadi dengan demikian nikah itu keren, siapa takut?

Posting Komentar untuk "MENIKAH SIAPA TAKUT"