SOLUSI MENGATASI SUAMI NUSYUZ (MEMBANGKANG)
azahri.com ~ Surat An-Nisa Ayat 128 memberi gambaran adanya indikasi suami nusyuz, sebagai berikut:
وَإِنِ ٱمْرَأَةٌ خَافَتْ مِنۢ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ أَن يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَٱلصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ وَأُحْضِرَتِ ٱلْأَنفُسُ ٱلشُّحَّ ۚ وَإِن تُحْسِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Artinya: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tanda-tanda suami nusyuz menurut para ulama adalah suami yang mulai berubah sikap dengan tidak memberi nafkah yang layak kepada istrinya atau mengurangi belanja tanpa ada alasan yang jelas. Disamping itu, mulai tidak sayang pada istrinya, acuh tak acuh, abai terhadap istri dan puncaknya tidak lagi mau mengauli istri dengan baik.
Jika terdapat indikasi seperti tersebut di atas istri dapat minta penjelasan kepada suami tentang perasaan hati tersebut. Dibicarakan baik-baik. Jangan keburu su’udhon atau berperasangka buru dengan marah-marah dan ngambek. Jangan pula memata-mati suami , secara diam-diam menguras habis isi hape suami dan seterusnya.
Apabila klarifikasi dengan suami mengalami jalan buntu, maka istri boleh lapor kepada walinya, ayah atau keluarga dekat lainya. Jangan curhat kepada orang lain, apalagi kepada laki-laki lain bukan mahramnya. Kalau curhat dengan orang lain boleh jadi malah dikompori dan masalah makin runyam.
Untuk menyelesaikan masalah rumah tangga dengan membuat kesepakatan baru, maka kedua belah pihak harus saling berkorban demi kebaikan rumah tangga, jangan mempertahankan ego masing-masing, meskipun tabiat asli manusia itu kikir dalam berkorban. Tak mengapa sedikit mengalah demi keutuhan rumah tangga daripada harus bercerai.
Percerai akan membuat luka batin yang sulit disembuhkan dan yang paling tragis adalah orang-orang yang kita kasihi ikut menanggung beban bubarnya rumah tangga kita. Maka pesan Allah Swt di ujung ayat di atas kepada para suami adalah agar para suami berbuat baik kepada istri-istrinya dan bertakwa kepada Allah Swt karena Allah Maha Tahu apa yang kalian perbuat.
Mari kita segera bertobat dari kesalahan dan dosa yang kita berbuat kepada pasangan kita, baik disengaja maupun tidak agar Allah mencurahkan berkah dan ampunanNya.Dan rumah tangga kita tetap sakinah mawadah dan rahmat. Wallahu ‘alam bishawab.
Posting Komentar untuk "SOLUSI MENGATASI SUAMI NUSYUZ (MEMBANGKANG)"