Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BERDERMA DENGAN MILIK KESAYANGAN, KECUALI PASANGAN

 


Dorongan Islam terhadap kedermawanan samgat luar biasa, Tidak hanya sekedar berbagi, tapi berbagi dengan kualitas dan kuantitas yang tinnggi. Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 92 menyatakan dengan  gamblang:

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sehingga kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan dari sesuatu ,  sungguh, Allah Maha Mengetahui.”

            . Berinfak pada tulisasn ini diartikan berderma karena arti berderma berlaku secara umum seperti berinfak dalam bahasa Arab. Seseorang tidak akan dapat pahala atau menggapai surga sehingga dia mendermakan sesuatu yang dicintai. Sesuatu yang dicinta dapat berupa harta benda, pikiran , tenaga bahkan jiwa

            Nabiyullah Ibrahim AS. mendermakan atau mengorbankan kekayaan yang di cintai berupa seorang anak yang menginjak usia remaja. Anak yang cakep, ganteng,  polos dan menyenangkan hati, demi cintanya kepada Allah Swt. Allah Maha Tahu dan Maha Mencatat semua derma yang dikeluarkan karena ikhlas padaNya,

            Setelah memerintah berderma dengan barang yang terbaik, Allah menyindir manusia yang sering berderma dengan barang yang berkualitas rendah. Firman Allah dalam Al Baqorah 267:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

“ Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji”

.           Berderma dari hasil usaha atau pekerjaan professional maupun dari hasil bumi yang kita garap maupun yang tumbuh sendiri.adalah yang berkualitas unggul. Bila berderma makanan adalah makanan yang paling enak  yang kita punya, andaikan pakain adalah pakaian yang paling kita cintai. Tidak harus pakaian baru tapi yang masih layak pakai dan favorit kita. Beras, sayur mayur dan buah-buahan yang kita  dermakan adalah kualita nomor satu.

            Jangan kita berderma dengan sesuatu yang kita sendiri sudah tidak suka. Pakaian bekas yang kita sudah tidak suka, nasi sisa yang tidak layak makan dan semacamnya. Ukuran derma yang baik bukan semata dari kualitas barang pada umumnya, tapi sejauhmana kegandrungan kita terhadap barang tersebut, Namun karena kecendrungan manusia cinta kepada barang baik dan baru, tentu yang banyak kita cintai adalah baru dan bagus,

            Berbeda jika barang yang ia cintai tidak bagus di mata umum, namun hanya seperti itu yang dia punya dan cintai, tidak ada alternatf lain,  maka hal demilian masih dalam katagori ayat tersebut di atas, Maka larangan kerasnya, jangan memilih barang yang jelek untuk didermakan kepada orang lain atau lembaga..

     Prilaku memilih barang yang jelek untuk diinfakakan kepada pihak lain dapat kita ambil contoh dari kisah putra Nabi Adam As, yakni Qobil dan Habil, sebagaimana digambarkan dalam Al Qr’an Al Maidah 27 sebagai berikut:

وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱبْنَىْ ءَادَمَ بِٱلْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ ٱلْءَاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ

“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".

            Dalam banyak tafsir dijelaskan bahwa Habil sebagai peternak mempersembahkan domba terbaiknya untuk  kurban. Sementara Qobil  sebagai petani mempersembahkan  hasil tanamannya dengan kualitas paling buruk, disertai hati yang tidak ikhlas,  merasa terpaksa dengan perintah kurban dari Sang Ayah, Nabi Adam As. Singkat cerita kurban Habil diterima dan kurban Qobil ditolak sehingga Qobil tega membunuh Habil, adiknya sendiri.

            Betapapun beratnya kita harus berusaha melatih untuk mendermakan harta terbaik kita. Uang kertas terbaik adalah yang warna kemerahan, domba-domba yang gemuk dan sehat, tapi tidak boleh mendermakan pasangan yang disayangi, apalagi hanya satu-satunya. Jangan sampai berderma barang yang tidak disukai, semisal pakain bekas dan dipublikasikan di ruang publik . Na’uzu billahi minzalik.

            

Posting Komentar untuk "BERDERMA DENGAN MILIK KESAYANGAN, KECUALI PASANGAN"